Breaking News

Mitos tentang gerhana matahari

hay bertemu lagi bersama saya di blog wawan nadi disini saya aka berbagi sedikit pengetahuan saya tentang mitos gerhana matahari berikut mitos tentang gerhana matahari dari berbagi daerah dan berbagai negara
Dewa Serigala dan Naga
Mitologi bangsa Viking menganggap bahwa gerhana matahari muncul karena ulah dari Sköll, seorang serigala yang memburu Dewa Matahari bernama Sol.
Ketika serigala itu melahap matahari, mereka yang berada di bumi diminta membuat suara sebising mungkin agar hewan itu memuntahkannya.
Masyarakat Tiongkok kuno juga melakukan cara yang hampir sama untuk 'membawa kembali' matahari. Orang-orang pada masa itu menganggap bahwa naga telah 'melahap' Matahari.
Di masa itu, gerhana juga digunakan sebagai cara untuk meramalkan kesehatan dan kesejahteraan bagi Kaisar Tiongkok. Namun para ahli meteorologi yang salah memprediksi tanggal kemunculan gerhana, pada beberapa kasus akan dipenggal.
Di Vietnam kuno, orang-orang percaya bahwa gerhana matahari terjadi karena kodok raksasa makan Matahari. Sementara, cerita rakyat Korea menuturkan bahwa seekor anjing mistis mencuri matahari, mengakibatkan terjadinya gerhana matahari.
Pada peradaban awal Amerika, suku Maya atau Aztec berpendapat bahwa gerhana disebabkan hilangnya matahari.


Kepala Iblis
Menurut mitologi Hindu, Rahu si iblis dipenggal kepalanya oleh Dewa Wisnu karena minum nektar yang diperuntukkan bagi dewa-dewa. Kepala si iblis melayang melintasi langit, dan ia menelan matahari.
Seperti halnya yang dilakukan oleh bangsa Viking dan Tiongkok, untuk menakut-nakuti Rahu, umum bagi orang-orang memukuli panci dan peralatan masak. Mereka membuat bunyi nyaring pada saat terjadi gerhana agar si iblis melepaskan matahari dan terang kembali ke bumi.



kepercayaan masyarakat jawa tentang gerhana matahari

Ketika itu Sumarsono, seorang penarik becak di Semarang, asal Desa Ngelo Kecamatan Ngelo Kabupaten Demak, Jawa Tengah, masih percaya gerhana adalah matahari yang dimakan Batara Kala. Menurut dia, orang harus menggagalkan upaya Kala dengan cara menabuh alat bebunyian seperti kentongan, kaleng kosong, perkakas dapur, dan lesung.











Tanaman juga harus diselamatkan. Pohon-pohon buah seperti pohon mangga dan kelapa harus dipukul batangnya agar terhindar dari serangan Batara Kala. Tanaman sawah, lanjut dia, seperti padi, jagung, ketela, dan palawija lainnya ditolong dengan cara disirami air.

Saat gerhana, Sumarsono pulang ke kampung halamannya demi menyelamatkan sepetak sawah miliknya dan tanaman di rumahnya. "Saya akan pulang menyelamatkan tanaman, sebab bila tidak berarti sumber sandang, pangan bagi istri dan anak akan habis," katanya seperti dilansir Kedaulatan Rakyat terbitan 3 Juni 1983.

Sumarsono mengatakan, ternak juga harus dibangunkan agar selamat dengan cara dicambuki menggunakan dahan pohon. Saat gerhana matahari total, beberapa hewan memang tertipu akan gelapnya suasana dan tidur karena mengira sudah malam.

Selain cerita Sumarsono tadi, banyak media juga memberitakan ketakutan perempuan hamil terhadap gerhana. Ada keyakinan Batara Kala juga mengincar perempuan hamil sehingga harus bersembunyi.

Bahkan mereka dianjurkan sembunyi di kolong tempat tidur agar tidak keguguran. Mereka yang meyakini mitos ini percaya bila perempuan hamil melanggar anjuran sembunyi itu, maka akibatnya bisa berbahaya. 

mungkin hanya itu sedikit pengetahuan saya tentang mitos gerhana matahari kurang lebih saya mohon maaf .... nantikan cerita saya selanjutnya sampain jumpa lagiiiii

No comments